
Peserta Pendatang Baru Siap Jadi Kuda Hitam di IBrC 2022
26 July 2022
KOMPETISI Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC) yang merupakan bagian dari Indonesia Coffee Events (ICE) 2022 telah berugulir, Selasa (26/7). Kompetisi tersebut berlangsung selama empat hari mulai 26 hingga 29 Juli 2022.
Pada hari pertama, para peserta menjalani babak compulsory service, dilanjutkan dengan babak open service di hari kedua dan ketiga, kemudian babak final di hari keempat.
Sebanyak 16 dari 36 peserta sudah menjalani compulsory service di hari pertama mulai sekitar pukul 09.30 hingga 12.30 WIB. Kemudian, dilanjutkan dengan 20 orang peserta lainnya yang memulai service dari pukul 12.30 hingga 17.05 WIB. Masing-masing dari peserta tampil di empat stage berbeda yang terdapat pada panggung IBrC 2022.
Terlihat banyak peserta pendatang baru di kompetisi IBrC 2022. (Foto: merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)
Semakin sore persaingan di panggung IBrC 2022 pun semakin memanas, karena ada sejumlah nama-nama besar di dunia kopi yang turut bertanding. Seperti Shayla Philipa dan Muhammad Fakhri Murad.
Seperti yang diketahui Fakhri Murad merupakan juara Indonesia Brewers Cup (IBRC) 2019. Selain itu Fakhri juga pernah bertanding di kompetisi kopi tingkat dunia, World Brewers Cup 2019.
Sementara Shayla Philipa merupakan juara 1 Indonesia Coffee in Good Spirits Championship (ICiGSC) 2021, serta berhasil meraih juara 3 di kompetisi tingkat dunia, World Coffee in Good Spirits Championship 2022.
Meski ada beberapa nama besar yang sudah dikenal, namun persaingan IBrC terlihat begitu sengit. Karena, banyak pendatang baru yang terlihat begitu terampil dalam menyeduh kopi.
Para peserta IBrC 2022 tampil percaya diri. (Foto: merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)
Hal tersebut juga diakui oleh Fakhri Murad saat ditemui merahputih.com di sela-sela acara, Fakhri menuturkan bahwa saat ini banyak peserta yang memiliki kesempatan besar menjadi pemenang.
Fakhri melihat, IBrC tahun ini nama-nama lama sangat sedikit, seperti sudah berbeda era. Menurut Fakhri, lantaran saat ini cukup mudah mendapatkan kopi-kopi mahal dan enak seperti Geisha.
"Jadi, walaupun mereka baru, tapi amunisi mereka itu kuat gitu, persiapan mereka juga lebih proper walaupun orang-orang baru. mungkin karena informasi gampang diakses dan beans gampang diakses, jadi setara aja gitu sih. semuanya kuda hitam. Tahun ini seru, karena sama rata semua menurut saya," jelasnya.
Dalam compulsory service, seluruh peserta menggunakan biji kopi yang sama dan diberi kebebasan menyeduh kopi menggunakan alat seduh manual. Sesi ini memiliki total tenggat waktu 15 menit yang terdiri dari delapan menit set up dan tujuh menit competition (perlombaan).
Setelah melewati compulsory service, peserta akan melanjutkan kompetisi ke babak open service di hari ke dua dan ke tiga. Peserta terpilih akan bertanding di babak final pada hari ke empat ICE 2022. Pemenang IBrC juga berkesempatan mengadu kemampuan dengan barista dunia di ajang World Brewers Cup Championship mendatang. (Ryn)