Naik Kelas di BRI Indonesia Coffee Events 2022
29 July 2022
BRI Indonesia Coffee Events (ICE) 2022 rampung dihelat. Ajang pertemuan seluruh ekosistem kopi di Tanah Air tersebut digelar 26-29 Juli 2022 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. BRI ICE 2022 menjadi wadah bagi pegiat kopi untuk naik kelas atau mengembangkan potensinya. Mereka bisa unjuk gigi melalui kompetisi Indonesia Barista Championship (IBC) 2022 dan Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC) 2022.
Gelaran diinisiasi Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) tersebut menjadi wadah bagi para anak muda untuk mengembangkan industri kopi. Berbeda dengan tahun sebelumnya, BRI ICE 2022 mengatur agar para pencinta kopi bisa datang langsung menyaksikan sengitnya kompetisi, mengajak seluruh pengujung untuk terus menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dan menikmati ramainya booth pameran di Food & Hotel Indonesia (FHI) 2022.
FHI 2022 menghadirkan sejumlah kategori produk, mulai dari bakery, pastry & gelato, food & beverage, coffee & tea, foodservice & hospitality equipment, hospitality design & supplies, hospitality technology, dan wine-spirit & alcoholic drinks.
Ketua SCAI Daryanto Witarsa mengatakan BRI ICE 2022 bergabung dengan pameran menjadi hal sangat ditunggu-tunggu. Mengingat dua tahun belakangan ini sangat sulit dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
Yessylia Violin, juara IBC 2022.(foto: Kamibijak/Evan Andraws)
“Pas ini (BRI ICE 2022) diluncurkan, saya sangat kaget sekali. Jadi pas saya datang hari pertama, itu booth belum sama sekali dibuka, acara di depan stage sudah penuh. Dan juga pas kita terima applicants dari pendaftaran, itu dari Sabang sampai Merauke. Semua udah siap untuk ikut tanding,” kata Daryanto saat ditemui di ajang BRI ICE 2022, Jumat (29/7) sesaat akan pengumuman pemenang IBC dan IBrC.
Uniknya, para peserta BRI ICE 2022 di kategori IBC maupun IBrC tampak bermunculan 'muka baru' sehingga persaingan menjadi lebih ketat dan beragam. Daryanto menganggap itu sebagai pertanda baik bagi ICE dan industri kopi di Indonesia.
“Pasti. Kami di dunia kopi butuh new generations. Bagaimana caranya kami bisa berkembang. Mereka ialah masa depan kopi Indonesia. Mereka ini yang ada di millennials UMKM perlu kita didik jadi coffee professional,” ujarnya.
Dalam acara tahun ini, SCAI menyediakan gelas kaca berukuran 90 ml bagi pengunjung nan ingin mencicipi kopi racikan para juara di ICE tahun-tahun sebelumnya. Penyediaan gelas kaca ini bertujuan meminimalkan penggunaan gelas plastik atau gelas kertas. Hal tersebut dilakukan agar sejalan dengan gelaran G20 nan berkomitmen untuk mewujudkan kebijakan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“We want something that very reusable. Dengan adanya gelas kaca seharga Rp 50 ribu, mereka bisa minum kopi sepuasnya. Jadi gelas itu mereka simpan. Kalau mereka buang, ya beli lagi. They need to adapt with the current situation,” kata Daryanto.
“Enggak cuma itu, di salah satu kompetitor banyak ngomong tentang bagaimana kita adaptasi menghadapi pandemi,” lanjutnya.
John Richard Christopher, juara IBrC 2022.(foto: Kamibijak/Evan Andraws)
Daryanto menjelaskan ada dua event besar tahunan dari SCAI, ICE dan Cup of Excellence (COE). Ajang COE akan diadakan program seleksi juri pertama di September dan pelelangan di awal tahun.
“SCAI jadi salah satu vehicle yang sama-sama berjalan untuk industri kopi. Pemenang ICE ini akan ke Melbourne, Australia, untuk ditandingkan di kejuaraan dunia di sana,” jelasnya.
ICE 2022 menjadi daya tarik para pengunjung JIExpo.(foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
Tak hanya itu, SCAI juga akan bekerja sama dengan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara pada September untuk mengadakan pameran kopi yang diinisiasi BUMN.
“Kita juga akan mengikuti beberapa pameran seperti di Boston, SEA, dan Jepang,” terangnya.
SCAI juga akan mengadakan sosialisasi ke beberapa kota, dimulai dari Indonesia Timur untuk mengadakan kompetisi regional untuk memajukan industri kopi Tanah Air, .(and)