John Richard Christopher, ‘Kuda Hitam' asal Pontianak Rajai IBrC 2022
29 July 2022
"GUE siapa? Dibanding sama kompetitor lain. Mereka hebat-hebat," kata John Richard Christopher dengan napas masih tersengal dan mata masih sebam berair masih tak percaya namanya diumumkan sebagai juara satu Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC) 2022 saat meladeni wawancara merahputih.com. John sapaan karib John Richard Christopher tampak masih bingung beroleh ucapan selamat dari kompetitor lain, senior, sahabat, dan seluruh ekosistem kopi di gelaran BRI Indonesia Coffee Events (ICE) 2022.
Nama John mungkin belum begitu dikenal di kompetisi kopi tingkat nasional seperti Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC). Padahal, bisa dibilang John bukan orang baru di kompetisi kopi.
Ia sudah mengenal dunia kopi sejak kecil. Ketika John duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), ibunya pernah membuka warung kopi kecil-kecilan di pasar. Setiap hari John mengantar ibunya ke pasar. Dari situ, ia mulai mengenal aroma, rasa, dan warna kopi. Saat itu, di daerah Pontianak banyak sekali produsen dan kedai kopi nan menjadi kebiasaan masyarakat setempat sebagai tempat bercengkerama.
Namun, John baru benar-benar secara langsung terjun di industri kopi ketika merantau ke Bandung saat menempuh studi di Universitas Parahyangan.
Namun, sebelum memulai membuka kedai kopi, John sejatinya punya konsep awal berbinis makanan dengan mengusung konsep street food menggunakan food truck.
"Awalnya mau jualan taco gara-gara nonton film Chef. Food truck kan tuh. Gue udah beli daging, terus 2015 gue lihat kenapa tren jajanan di jalan lagi turun, oh ternyata coffee shop lagi ramai," kata John.
Berkali-kali ikut berkompetisi di IBrC. (foto: Merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)
Pada 2015, lelaki berkumis tipis tersebut lantas nekat membuka kedai kopi bersama temannya dengan lokasi kedai di dekat kampusnya.
"Waktu itu, nekat buka kedai kopi. Tadinya 2015 mau belajar buka bisnis bareng sama teman-teman. Awalnya, gue belajar aroma kopi, rasanya kopi, dan warnanya kopi. Ternyata kopi enggak sesederhana itu," tutur John.
Bersama teman-temannya, John mendirikan coffee shop bernama Zero Hour Coffee di Bandung. Keputusan membuka bisnis tersebut didorong adanya peluang mulai bermunculannya kedai kopi.
Semenjak itu, John mulai tertarik dengan dunia kopi. Ia mulai mengikuti kompetisi dari mulai tingkat lokal hingga nasional. Berbagai pengalaman menarik dirasakan John. Banyak pelajaran berharga tentang kopi didapatnya dari kompetisi.
"Gue belajar kopi dari kompetisi, dari throwdown, tarkam gitu. Terus naik kelas ke open service, terus juara di Bandung (lokal). Itu dari 2015 ikut throwdown kecil-kecilan," lanjut John.
Pada 2016, ia mengikuti kejuaraan aeropress Indonesia. Ketika kali pertama tanding, ia langsung bertemu dengan Muhammad Aga dan Rendy, dua orang sangat berpengalaman di industri kopi. John beroleh tekanan besar selama pertandingan.
"Saat itu, gue kayak bukan siapa-siapa di tengah-tengah mereka. Di saat itu, gue merasakan ‘oh mungkin jalan gue di tanding kopi kali ya’. Karena pertama kali tanding di kejuaraan besar dihadapkan dengan dua orang itu," ujar John.
Setelah itu, pada 2019, John mulai memberanikan diri ikut dalam Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC). Namun, John belum berhasil sampai ke babak selanjutnya. Ia mengalami masalah overtime pada babak compulsory.
Seolah tak kapok, pria kelahiran Pontianak, 22 September 1991, tersebut kembali ke kompetisi IBrC pada 2020. Kali itu pun, ia kembali bermasalah. Biji kopi digunakan jadi biang kerok gagalnya sampai di babak selanjutnya.
Mendapat dukungan penuh dari pihak keluarga. (foto: Kamibijak/Evan Andraws)
Dua tahun berselang setelah kegagalan kedua, John sukses meraih gelar juara IBrC 2022. John sangat tidak menyangka akan kemenangan ini karena banyak nama-nama besar masuk babak final.
"Gue merasa gue bukan siapa-siapa mungkin saat ini kalau diomongin berada di satu level sama mereka (Fakhri Murad, dan Shayla Philipa)," katanya mengomentari lawan-lawannya di babak final IBrC 2022. "Gue enggak tahu tugas apa yang Tuhan kasih ke gue setelah ini, tapi apa pun yang ada gue jalanin".
John mengaku kemenangannya di IBrC 2022 tidak lepas dari dukungan keluarga. Ia menyebut mendapat dukungan luar biasa dari keluarganya untuk fokus di dunia kopi.
"Keluarga sudah kasih kepercayaan ke gue untuk menjalankan sesuatu yang gue pilih untuk menjadi bagian dalam hidup gue. Pada akhirnya, gue bilang ke mereka bahwa gue terjun di kopi sampai mati gue akan di kopi. Gue udah in di kopi," tutupnya.(Ryn)