Cup of Excellence Ajang Pembuktian Kualitas dan Pengolahan Kopi Terbaik
20 May 2022
CUP of Excellence (COE) Indonesia menjadi kompetisi dengan penghargaan paling bergengsi yang diberikan untuk biji-biji kopi terbaik dari sebuah negara. Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia yang menggelar kompetisi COE setelah melewati proses panjak sejak 2018 lalu.
Seiring berjalannya COE Indonesia 2021, maka terbuka kesempatan bagi para pegiat industri kopi, terutama bagi para penguji cita rasa atau cuppers. Selain kesempatan mencicipi dan mengapresiasi kopi-kopi terbaik dan teristimewa yang dimiliki Indonesia, juga menjadi ajang pembelajaran dan peningkatan kemampuan sensori.
"Saya berharap dengan adanya COE ini, para petani bisa ikut berkompetisi," kata Ketua COE Indonesia, Michael Utama dalam talkshow di Kopi Craft Indonesia.
Pada 17 Mei 2021, pihak COE membuka pendaftaran untuk para juri nasional yang nantinya akan dipilih 30 orang dan mengikuti proses seleksi di Bandung pada 8 sampai 10 Juli 2021.
Adapun syarat-syarat untuk dapat berpartisipasi dalam seleksi juri nasional COE Indonesia 2021. Calon juri harus memiliki kemampuan dasar uji cita rasa, jam terbang yang tinggi, wawasan cita rasa yang luas, serta pengalaman dalam biadng kopi, seperti misalnya mengikut kelas SET yang rutin diadakan oleh Alliance for Coffee Excellence.
Antusiasme para calon juri pun terlihat dalam form pendaftaran COE Indonesia 2021. Mengutip Instagram resminya, pantia telah menerima 67 pendaftar yang nantinya akan segera diseleksi.
"Dari 67 pendaftar akan diseleksi sebanyak 24 lalu akan di training lagi oleh Alliance for Coffee Excellence. Setelah itu nanti kita akan saring lagi menjadi 12 juri," kata Michael.
Setelah calon juri, kini giliran pra-registrasi bagi para peserta kompetisi COE Indonesia 2021 yang sudah dibuka sejak 24 Mei. Di tahap ini, calon peserta tidak perlu mengirimkan sampel kopi. Adapun data diri yang harus diisi, seperti data nama pemilik kebun, luas kebun, institusi, alamat domisili, dan perkiraan jumlah kopi yang akan diikutsertakan.
"Yang paling penting standar kopinya harus manis, makin tinggi sweetness-nya makin tinggi juga nilainya. Karena kategori sweetness dan clean itu paling tinggi nilainya, sisanya mengikuti," ujar Michael. "Di tahap pre-selection, para peserta wajib mengirimkan sampel kopinya dan nanti akan dipilih yang terbaik," lanjutnya.
Jumlah minimum dari setiap lot yang diikutsertakan dalam kompetisi adalah minimum 250 kilogram dan maksimum 1.200 kilogram green bean yang dapat diekspor (ditambah sekitar 10 kg untuk keperluan sample dan cupping).
Sampel dari lot yang dipersiapkan harus memenuhi standar Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) yakni tanpa cacat primer dan tidak lebih dari lima cacat sekunder.
Adapun metode pengolahan yang diizinkan untuk mengkuti kompetisi Cup of Excellence, yakni proses kering (natural), proses madu (honey), proses giling kering (dry hulled), dan proses giling basah (wet hulled). Kopi hanya boleh diolah dengan air murni tanpa bahan aditif.
"Saya berharap kita bisa menemukan biji-biji kopi terbaik dan buktiin ke dunia kalo Indonesia itu kopinya huge. Sampai ke Papua pun kita juga ada," ujar Michael.
Gelaran COE tahun ini akan dihelat di Bandung, Jawa Barat dengan tahap awal penerimaan kopi peserta pada 2 Agustus 2021. Ajang lelang COE akan berlangsung ada 23 November sedangkan National Winner pada 22 November sampai 3 Desember 2021. (and)