
COE Indonesia 2021 Menguntungkan Petani Kopi
21 May 2022
KOMPETISI Cup of Excellence (COE) Indonesia 2021 mengangkat nama kopi Indonesia ke kancah internasional. Hal ini membuat para petani Indonesia bisa meraih keuntungan lewat lelang. Kompetisi bergengsi ini bertujuan untuk mencari kopi berkualitas dari sebuah negara penghasil kopi pada satu musim panen tertentu.
Standar penilaian yang dimiliki COE adalah yang tertinggi dalam industri kopi specialty. Melalui sistem yang diawasi auditor profesional, setiap kopi yang terdaftar bakal dinilai dengan skor minimal 87 guna masuk ke tahap penjurian internasional.
Dalam gelaran COE Indonesia 2021, panitia menerima setidaknya 158 sampel kopi, namun sebanyak 12 sampel tidak bisa melaju ke tahap 'Pra Seleksi'.
Akan ada seleksi terlebih dahulu, sebelum diikutkan lelang (Foto: pixabay/gedatsarts)
Setiap lot minimum 250 kilogram hingga maksimum 1.210 kilogram. Apabila sampel kopinya lolos hingga ke tahap akhir, maka jumlah lot itu yang nantinya akan dilelang dan hasil lelang menjadi milik petani.
Untuk tahapan terakhir dari kompetisi tersebut adalah lelang daring yang diikuti semua peserta lelang, yang didominasi calon pembeli dari luar Indonesia.
Sebelumnya, mereka harus mendaftarkan diri ke Alliance for Coffee Excellence (ACE), sehingga calon pembeli adalah calon yang sudah terseleksi dan berpotensi membeli dengan harga tinggi. "Untuk pembagian hasil lelang itu nanti 85 persen itu untuk petani, sisanya biaya penyelenggaraan acara Cup of Excellence," jelas Ketua Umum SCAI Daryanto Witarsa di Jakarta Selatan, Rabu (22/12).
Salah satu petani kopi yang menjadi pemenang COE Indonesia ialah Dilen Aligogo dari Gayo, Aceh Tengah. Dilen mengaku sangat senang dengan adanya event COE.
"Dapat informasi dari teman, dari koperasi. Saya langsung mau ikut, jadi kopi saya dari kebun masuk ke koperasi kemudian dikirim sampelnya ke COE," tutur Dilen.
Dinobatkan menjadi pemenang COE Indonesia, Dilen mengaku sudah optimis sejak awal, karena dia telah melakukan pengolahan semaksimal mungkin.
"Saya yakin sih bakal menang kemarin, karena mengolahnya sudah benar-benar bagus, dapat ilmu juga dari beberapa teman, syukur alhamdulillah dapat juara dan bisa membanggakan nama Aceh Tengah dari Gayo," papar Dilen.
Dilen berharap adanya COE bisa membuat harga kopi meningkat dan petani kopi bisa sejahtera (Foto: pixabay/damramirez)
Dengan adanya kompetisi COE, Dilen menuturkan dirinya sangat terbantu, dan berharap ke depannya harga kopi lebih mahal lagi dan petani bisa sejahtera.
Sementara itu, menurut Andi Widjaja selaku Country Coordinator COE, keuntungan COE bukan melulu soal finansial bagi petani atau pemangku kepentingan kopi di sebuah negara. Lebih daripada itu, COE menciptakan warisan abadi di setiap negara yang berpartisipasi.
Andi berharap penyelenggaraan COE dapat menjamin keberlanjutan kopi Indonesia ke depannya untuk jadi lebih baik. Mulai dari sisi kepemilikan atau kemitraan atas lahan, pembibitan, perawatan, hingga pasca panen pada sisi hulu.
Kemudian, Dewan Pembina SCAI Delima Hasri Azah menambahkan dengan adanya COE kopi Indonesia diharapkan bisa dikenal di dunia karena kualitasnya. "Kita berharap kopi Indonesia masuk rantai pasok kopi dunia, lebih berkualitas, dan harganya semakin bagus," ujar Delima. (ryn)