
Babak Open Service IBrC 2022 Kian Memanas
27 July 2022
BABAK Open Service di IBrC 2022 terbagi dalam dua hari, yaitu Rabu 27 Juli 2022 dan Kamis 27 Juli 2022. Tiap harinya, 18 orang peserta menjalani babak Open Service. Hingga akhirnya nanti hanya 6 dari 36 orang total peserta yang berhak melaju ke babak final.
Pada babak open service, para peserta mempresentasikan penyeduhan kopi, menjelaskan tentang biji kopi yang digunakan, aroma, dan layer-layer rasa dari kopi tersebut. Peserta diperkenankan membawa biji kopi, air, grinder, dan alat-alat menyeduh sendiri.
Waktu yang dimiliki oleh peserta di babak open service terbagi atas 5 menit practice, 15 menit setup, dan 10 menit competition. Total waktu yang dimiliki peserta pada babak open service adalah 30 menit.
Pada babak open service hari ini, Rabu (27/7) terdapat 9 orang peserta yang tampil lebih dahulu dari sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.50 WIB. Kemudian diselingi dengan break selama 60 menit. Setelah itu open service kembali dilanjutkan, sebanyak 8 orang tampil mempresentasikan seduhan kopi mereka di depan para juri pada pukul 12.30 WIB hingga 15.32 WIB.
Salah satu peserta yang tampil pada sesi kedua IBrC 2022 hari ini adalah Alif Rizky dari Long Road Coffee, Jakarta Barat. Saat presentasi, Alif tampak begitu percaya diri, dia pun membawa sebuah metode baru yang menjadi perhatian para juri.
"Saya bawa beberapa metode nih, perbedaannya rasa kopi metode yang saya pakai, clarity dan complexity-nya lebih naik, dan saya ingin tahu bahwa metode yang saya gunakan benar-benar bisa dipakai atau tidak, misalkan bisa ini mau di-share sama orang-orang," jelas Alif.
Untuk beans yang digunakan, Alif memakai Longboard Geisha dari panama (60 persen) yang di-blend dengan Gesiha natural dari Colombia (40 persen). Aroma yang dihasilkan adalah floral.
Sementara untuk rasa ketika panas adalah raspberry, sweet cherry, dan blueberry. Untuk rasa ketika hangat adalah watermelon, melon dan pir. Sementara untuk rasa ketika dingin adalah mixberry dan pinapple.
Mengomentari persaingan antar peserta, Alif mengaku cukup seru. Terlebih menurutnya Indonesia sedang bagus-bagusnya di kompetisi kopi dunia. Namun, ditengah banyaknya nama-nama baru dalam jajaran peserta IBrC, ada dua nama yang cukup berpengalaman, yaitu Fakhri Murad dan Shayla Philipa. Menurutnya hal tersebut justru menjadi keseruan tersendiri.
"Persaingan seru banget, kalau soal Fakhri dan Shayla, saya sebetulnya ngefans sama mereka, tapi sekarang jadi lebih seru aja soalnya bisa berkompetisi bareng," jelas Alif.
Christien Ellen Chen terlihat begitu terampil saat menyeduh kopi (merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)
Di sisi lain, ada juga peserta IBrC yang menarik perhatian, yakni Christien Ellen Chen dari Nordic Coffee Surabaya.
Perempuan yang akrab disapa Ellen tersebut mengaku baru pertama kalinya mengikuti kompetisi kopi. Alasan utama Ellen mengikuti IBrC 2022 adalah agar bisa belajar lebih banyak tentang kopi.
"Alasan aku, soalnya aku ngerasa kalo ikut kompetisi bisa belajar banyak, meskipun udah belajar, tapi ternyata masih banyak hal yang aku belum tau, biasanya aku bisa dapet di kompetisi," tutur Ellen.
Pada kesempatan kali ini, Ellen membawa beans dari Kenya. Namun, Ellen berusaha melawan pemikiran banyak orang bahwa kenya lebih dominan blackcurrant dan sharp acidity.
"Aku mau melawan pemikiran banyak orang soal beans kenya, aku bikin yang lebih sweetness," jelas Ellen.
Untuk flavournya, Ellen menyebutkan saat panas yaitu plum, hibiscus dan strawbery. Sementara ketika hangat dan dingin menjadi yoghurt. Pada proses penyeduhannya, Ellen menggunakan alat bernama tricolate.
Ketika ditanya soal peluangnya menjadi juara, Ellen yang sudah melakukan persiapan selama dua bulan merasa yakin. "Optimis sih, di atas kertas memang banyak yang punya pengalaman. Istilahnya kita nih underdogs, jadi enggak ada yang tahu nanti yang juara siapa," ujar Ellen. (Ryn)